Rabu, 23 Juli 2008

Filsafat Umum

Tugas 4:

1. Tuliskan teori dan pemikiran Aristoteles tentang Etika dan Negara??

Jawab :

Aristoteles mempunyai perhatian khusus terhadap masalah etika. Karena etika bukan diperuntukkan sebagai cita-cita, akan tetapi dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya, tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan di mana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. Jadi, bukan sebagai kebahagiaan subjektif. Kebahagiaan harus sebagai suatu aktivitas yang nyata, dan dengan perbuatannya itu dirinya semakin disempurnakan. Kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berpikir murni.

Menurut Aristoteles, Negara akan damai apabila rakyatnya juga damai. Negara yang paling baik adalah Negara dengan sistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-Undang Dasar.

2. Carilah informasi tentang Filsafat Skolastik melalui 5 tokoh dan pendapatnya?

Jawab :

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.

Terdapat beberapa pengertian tentang filasafat skolastik diantaranya sebagai berikut:

a. Filasafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama.

b. Filasafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik dan buruk.

c. Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesis yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal.

d. Filasafat skolastik adalah filsafat Nasrani karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja.

Filsafat Skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena beberapa faktor yaitu faktor religius dan faktor ilmu pengetahuan.

1) Peter Abaelardus (1079-1180)

Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu berada di luar iman. Karena itu berpikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan metode dialektika yang tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi, yaitu bahwa teologi harus memberikan tempat bagi semua bukti-bukti. Dengan demikian, dalam teologi itu iman hampir kehilangan tempat. Ia mencontohkan, seperti ajaran Trinitas juga berdasarkan pada bukti-bukti, termasuk bukti dalam wahyu Tuhan.

2) Albertus Magnus (1203-1280)

Di samping sebagai biarawan, Albertus Magnus juga dikenal sebagai cendikiawan abad pertengahan,. Ia lahir dengan nama Albert von Bollstadt yang juga dikenal sebagai “doktor universalis” dan “doktor magnus”. Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberles, ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan teologi.

Terakhir ia di angkat sebagai uskup agung. Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis tentang Aristoteles. Dalam bidang ilmu pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu kimia.

3) Thomas Aquinas (1225-1274)

Menurut Aquinas, semua kebenaran asalnya dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran. Ia mengimbau agar orang-orang untuk mengetahui hukum alamiah (pengetahuan) yang terungkap dalam kepercayaan. Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman. Semua kebenaran mulai timbul secara ketuhanan walaupun iman diungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada di luar kekuatan pikir.

Aquinas telah menafsirkan pandangan bahwa Tuhan sebagai Tukang Boyong yang tidak pernah berubah dan yang tidak berhubungan dengan atau tidak mempunyai pengetahuan tentang kejahatan-kejahatan di dunia. Tuhan tidak pernah mencipta dunia, tetapi zat dan pemikirannya tetap abadi.

Selanjutnya ia katakana bahwa iman lebih tinggi dan berada di luar pemikiran yang berkenaan sifat Tuhan dan alam semesta. Timbulnya pokok persoalan yang aktual dan praktis dari gagasannya adalah “pemikirannya dan kepercayaannya telah menemukan kebenaran mutlak yang harus diterima oleh orang-orang lain”. Pandanganya inilah yang menjadikan perlawanan kaum Protestan karena sikapnya yang otoriter.

4) William Ockham (1285-1349)

Ia merupakan ahli pikir Inggris yang beraliran skolastik dan ia menolak ajaran Thomas dan mendalilkan bahwa kenyataan itu hanya terdapat pada benda-benda satu demi satu, dan hal-hal yang umum itu hanya tanda-tanda abstrak.

Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan. Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan lewat logika. Di samping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan doktrin teologis. Hal ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya Paus John XXII.

5) Nicolas Cusasus (1401-1464)

Ia sebagai tokoh pemikir yang berada paling akhir masa skolastik. Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatuka. Manusia seharusnya menyadari akan keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang seharusnya dapat diketahui. Karena keterbatasan akal tersebut, hanya sedikit saja yang dapat diketahui oleh akal. Dengan intuisi inilah diharapkan akan sampai pada kenyataan, yaitu suatu tempat dimana segala sesuatu bentuknya menjadi larut, yaitu Tuhan.

3. Tokoh filosofi dari zaman Renaissance antara lain Leonardo da Vinci, Machiavelli, Michelangelo, dan Giordano Bruno. Apa yang anda ketahui tentang mereka? Jelaskan!!!

Jawab :

Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar keseluruh Eropa. Dan dibawah ini merupakan tokoh-tokoh filosofi dari zaman Renaissance.

A. Leonardo da VinciLeonardo da Vinci (15 April 14522 Mei 1519) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai jenius universal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna.Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan juga kuliner.

B. Michaelangelo Buonarroti' atau nama lengkapnya dalam bahasa Italia Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (dalam bahasa Spanyol disebut Miguel Ángel; dalam bahasa Perancis disebut Michel-Ange, yang kurang lebih berarti Malaikat Mikail) (6 Maret, 1475 - 18 Februari, 1564) adalah seorang pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek zaman Renaissance. Ia terkenal untuk sumbangan studi anatomi di dalam Seni Rupa. Karyanya yang dianggap terbaik adalah Patung David, Pietà, dan Fresko di langit-langit Sistine's Chapel.

C. Niccolo Machiavelli

Niccolò Machiavelli (3 Mei 146921 Juni 1527) adalah diplomat dan politikus Italia yang juga seorang filsuf. Sebagai ahli teori, Machiavelli adalah figur utama dalam realitas teori politik, ia sangat disegani di Eropa pada masa Renaisans. Dua bukunya yang terkenal, Discorsi sopra la prima deca di Tito Livio (Diskursus tentang Livio) dan Il Principe (Sang Pangeran), awalnya ditulis sebagai harapan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan di Italia Utara, kemudian menjadi buku umum dalam berpolitik di masa itu.

Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seorang seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.

Nama Machiavelli, kemudian diasosiasikan dengan hal yang buruk, untuk menghalalkan cara untuk mencapai tujuan. Orang yang melakukan tindakan seperti ini disebut makiavelis.

D. Western Philosophy

Renaissance philosophy

Giordano Bruno (1548, NolaFebruary 17, 1600, Rome) was an Italian philosopher, priest, cosmologist, and occultist. Bruno is known for his use and development of the art of memory, a mnemonic system based upon organized knowledge. He was also an early proponent of the idea of an infinite and homogeneous universe. Burnt at the stake as a heretic by the Roman Inquisition, Bruno is seen by some as the first "martyr [1] for science."

Senin, 21 Juli 2008

Filsafat Umum

1. Tugas Filsafat Umum: Mencari sumber lain yang memberi makna tentang "philos", "sophos", “philein", dan "sophia" serta manfaat belajar filsafat.

Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Menurut Imam Bernadib menganggap bahwa kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia dan philosophos. Kata ini terambil dari kata philos dan sophia atau philos dan sophos. Philos berarti cinta dan sophia atau sophos berarti kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah. Seseorang dapat disebut telah berfilsafat menurut Bernadib, apabila seluruh ucapan dan perilakunya mengandung makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, cinta terhadap pengetahuan dan cinta terhadap hikmah.

Menurut Harun Nasution, falsafat berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata, yakni philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmat (wisdom).


  • Manfaat belajar filsafat bagi seorang akademisi adalah kita dapat mengerti tentang apa arti filsafat dan dapat dimanfaatkan untuk bagaimana cara berfikir secara rasional serta dapat mempertimbangkan bagaimana mengambil keputusan secara lebih hati-hati untuk mencari solusi dari suatu masalah yang dihadapi.

2. Tugas Filsafat Umum: 5 filsuf terkemuka yunani serta buah pikirannya.

1.Plato (bahasa Yunani Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah filsuf Yunani yang sangat berpengaruh, murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia, "negeri") di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama.

Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk kepada barang-barang kasar yang bisa dipegang saja, tetapi juga mengenai konsep-konsep pikiran, hasil buah intelektual. Misalkan saja konsep mengenai "kebajikan" dan "kebenaran". Salah satu perumpamaan Plato yang termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Ada yang berpendapat bahwa Plato adalah filsuf terbesar dalam sejarah manusia. Semua karya falsafi yang ditulis setelah Plato, hanya merupakan "catatan kaki" karya-karyanya saja.

2. Aristoteles

Aristoteles (384-322) berasal dari Stegeira di daerah Tharke, Yunani Utara. Ia belajar di sekolah filsafat yang didirikan Plato dan tinggal di Akademia hingga Plato meninggal dunia. Dua tahun kemudian Aristoteles diangkat sebagai guru pribadi Alexander Agung, barulah setelah Alexander Agung dilantik sebagai raja ia mendirikan sekolah yang dinamakannya Lykeion. Sebagaimana Plato yang sangat mengagumi gurunya, Aristoteles pun sangat mengagumi Plato sebagai pemikir dan sastrawan meskipun dalam filsafatnya Aristoteles menempuh jalan sendiri. Aristotels mengatakan bahwa Plato adalah sahabatnya, tetapi kebenaran lebih akrab dengannya (Bartness.1979:14).

Minat-minat Aristoteles terentang meliputi bidang alamiah dan manusia, termasuk didalamnya etika dan metafisika. Ia merupakan filsuf terkemuka dan terbesar. Asumsi ini dibuktikan berabad-abad melampaui zamannya, sehingga tulisan-tulisannya merupakan basis filsafat alamiah hingga abad ke-17, meskipun tetap terhindarkan adanya kesalah pahaman dan tulisannya pernah digunakan untuk menyusun dogma yang steril. Perbedaan pandangan antara dirinya dan Plato diawali oleh soal-soal mendasar (Jerome R. Rafertsz.2007:12-13).

Aristoteles menyatakan kritik yang sangat tajam terhadap pandangan Plato mengenai konsep Idea-idea. Ia bahkan menawarkan konsep baru yang dikemudian hari dinamakan hilemorfisme sebagai alternative bagi ajaran Plato mengenai Idea-idea (Bartness.1979: 15). Sekalipun demikian tidak dapat disangsikan Aristoteles tetap berutang budi kepada Plato karena dialah yang pertama kali mengungkap tentang idea-idea.

Aristoteles adalah seorang pelopor penentangan pandangan Plato tentang mimesis, yang berarti juga menentang pandangan rendah Plato terhadap seni. Apabila Plato beranggapan bahwa seni hanya merendahkan manusia karena menghimbau nafsu dan emosi, Aristoteles justru menganggap seni sebagai sesuatu yang bisa meninggikan akal budi. Teew (1984: 221) mengatakan bila Aristoteles memandang seni sebai katharsis, penyucian terhadap jiwa. Karya seni oleh Aristoteles dianggap menimbulkan kekhawatiran dan rasa khas kasihan yang dapat membebaskan dari nafsu rendah penikmatnya.

Aristoteles menganggap seniman dan sastrawan yang melakukan mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan. Seniman dan sastrawan menghasilkan suatu bentuk baru dari kenyataan indrawi yang diperolehnya. Dalam bukunya yang berjudul Poetica (via Luxemberg.1989:17), Aristoteles mengemukakakan bahwa sastra bukan copy (sebagaimana uraian Plato) melainkan suatu ungkapan mengenai “universalia” (konsep-konsep umum). Dari kenyataan yang menampakkan diri kacau balau seorang seniman atau penyair memelih beberapa unsur untuk kemudian diciptakan kembali menjadi ‘kodrat manusia yang abadi’, kebenaran yang universal. Itulah yang membuat Aristoteles dengan keras berpendapat bahwa seniman dan sastrawan jauh lebih tingi dari tukang kayu dan tukang-tukang lainnya.

Pandangan positif Aristoteles terhadap seni dan mimesis dipengaruhi oleh pemikirannya terhadap ‘ada’ dan Idea-Idea. Aristoteles menganggap Idea-idea manusia bukan sebagai kenyataan. Jika Plato beranggapan bahwa hanya idea-lah yang tidak dapat berubah, Aristoteles justru mengatakan bahwa yang tidak dapat berubah (tetap) adalah benda-benda jasmani itu sendiri. Benda jasmani oleh Aristoteles diklasifikasikan ke dalam dua kategori, bentuk dan kategori. Bentuk adalah wujud suatu hal sedangkan materi adalah bahan untuk membuat bentuk tersebut, dengan kata lain bentuk dan meteri adalah suatu kesatuan (Bertens.1979: 13).

3. Socrates

Socrates adalah anak seorang pemahat Sophroniscos, dan ibunya bernama Phairnarete, yang pekerjaannya seorang bidan. Istrinya bernama Xantipe yang dikenal sebagai seorang yang judes. Ia berasal dari keluarga yang kaya dengan mendapatkan pendidikan yang baik, kemudian menjadi prajurit Athena. Ia terkenal sebagai prajurit yang gagah berani. karena ia tidak suka terhadap urusan politik, maka ia lebih senang memusatkan perhatiannya kepada filsafat, yang akhirnya ia dalam keadaan miskin.

Seperti halnya kaum Sofis, Socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya. berbeda dengan kaum Sofis, yang setiap mengajarkan pengetahuannya selalu memungut bayaran, tetapi Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya. Maka, ia kemudian oleh kaum Sofis sendiri dituduh memberikan ajaran barunya, merusak moral para pemuda, dan menentang kepercayaan negara. Kemudian ia ditangkap dan akhirnya dihukum mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Pembelaan Socrates atas tuduhan tersebut telah ditulis oleh Plato dalam karangannya: Apologia.

Sejak muda Socrates telah terlihat sifat kebijaksanaannya, karena selain ia cerdas juga pada setiap perilakunya dituntun oleh suara batin yang selalu membisikkan dan menuntun ke arah keutamaan moral. Cara memberikan pelajaran kepada para muridnya dengan dialog (tanya jawab), yang bertujuan untuk mengupas kebenaran semu yang selalu menyelimuti para muridnya. Kebenaran semu tersebut muncul karena ketidaktahuan para muridnya tentang hal-hal tertentu. Dengan cara dialog pengetahuan semu akan terdobrak sehingga mampu keluar dan melahirkan pengetahuan yang sejati.

Peran Socrates dalam mendobrak pengetahuan semu itu meniru pekerjaannya ibunya sebagai seorang bidan dalam upaya menolong kelahiran bayi, akan tetapi ia berperan sebagai bidan pengetahuan. Teknik dalam upaya menolong kelahiran bayi pengetahuan itu disebut majeutike (kebidanan) yaitu dengan cara mengamat-amati hal-hal yang konkret dan yang beragam coraknya tetapi pada jenis yang sama. Kemudian unsur-unsur yang berbeda dihilangkan sehingga tinggallah unsur yang sama dan bersifat umum, itulah pengetahuan ssejati.

Pengetahuan sejati atau pengertian sejati sangat penting dalam mencapai keutamaan moral. Barangsiapa yang mempunyai pengertian sejati berarti memiliki kebajikan (arete) atau keutamaan moral berarti pula memiliki kesempurnaan manusia sebagai manusia.

Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

4. Rene Descartes (La Haye, Perancis, 31 Maret 1596Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650), juga dikenal sebagai Cartesius, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la méthode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).

Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17 dan 18.

Pemikirannya membuat sebuah revolusi falsafi di Eropa karena pendapatnya yang revolusioner bahwa semuanya tidak ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang bisa berpikir.

Dalam bahasa Latin kalimat ini adalah: cogito ergo sum sedangkan dalam bahasa Perancis adalah: Je pense donc je suis. Keduanya artinya adalah:

"Aku berpikir maka aku ada". (Ing: I think, therefore I am)

Meski paling dikenal karena karya-karya filosofinya, dia juga telah terkenal sebagai pencipta sistem koordinat Kartesius, yang mempengaruhi perkembangan kalkulus modern.

5. Pythagoras

Ada dua hal yang besar sekali pengaruhnya dari Pythagoras,yaitu:

· Suatu ajaran rahasia dengan suatu kepercayaan, bahwa jiwa tidak dapat mati

· Usaha mempelajari ilmu pasti

Pertama-tama diajarkan bahwa jiwa adalah sesuatu yang berdiri sendiri, yang tidak berjasad serta tidak dapat mati. Oleh karena hukumanlah maka jiwa dibelenggu di dalam tubuh. Dengan penyucian (catharsis) orang dapat membebaskan jiwanya dari belenggu tubuhnya, sehingga setelah orang mati jiwanya akan mendapatkan kebahagiaan. Akan tetapi barang siapa tidak menyucikan diri atau penyuciannya kurang, jiwanya akan berpindah ke kehidupan yang lain, sesuai dengan keadaannya, baik berpindah ke binatang, tumbuh-tumbuhan, atau manusia. Penyucian diri terdiri dari melakukan pantangan-pantangan terhadap makanan tertentu. Seperti: daging, kacang, dll.

Menurut Pythagoras, asal segala sesuatu adalah bilangan, yang mewujudkan satu kesatuan.


Senin, 14 Juli 2008

FILSAFAT UMUM

TEORI MASLOW

Motivasi orang itu bisa dibagi menjadi 5 tingkatan kebutuhan manusia, dan kelima tingkatan itu bisa didapat jika (dan hanya jika) dilakukan secara berurutan, kelima tingkatan itu adalah sebagai berikut:

1. Makan (kebutuhan fisiologis), adalah merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat di hilangkan bila diabaikan akan bersifat fatal karena ini merupakan suatu hal untuk dapat mempertahankan kehidupan manusia. Jadi apapun bentuknya untuk masalah makan/perut manusia selalu mengutamakan hal ini, walaupun manusia memiliki ego yang tinggi tetapi tetap untuk masalah ini orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan utama ini,setelah ini didapat baru orang bebas memikirkan hal yang lain,tapi bila makan ini belum terpenuhi maka yang selalu dipikirkannya selalu bagaimana caranya untuk selalu memenuhinya.

2. Keamanan masa depan (karir), ini adalah merupakan salah satu tingkatan kabutuhan manusia yang harus dipenuhi pula, karena hal ini juga salah satu cara manusia untuk dapat mempertahankan hidupnya, karena untuk mendapatkan makanan manusia harus bekerja / berkarir sesuai dengan kemampuannya, sehingga ia dapat terus mencari makan dengan uang yang telah didapatnya setelah ia bekerja. Jadi bila manisia sudah mendapat pekrjaan hidupnya akan tenang karena ia sudah memproleh pendapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Cinta, merupakan kebutuhan manusia yang tidak kalah pentingnya dengan yang dua hal yang diatas tau kenapa karena dengan cinta manusia tidak dapat hidup, manusia butuh juga dengan namanya cinta karena cinta bisa membuat manusia hidup. Coba bila tidak ada cinta hidup manusia akan menjadi hambar/bosan karena hidupnya akan monoton begitu-begitu saja. Jadi cinta merupakan kebutuhan manusia yang sangat pentingnya juga, sebab manusia selain harus memenuhi kebutuhan perutnya manusia juga ingin dicinta dan mencinta dan dia juga ingin berkeluarga dan hidupnya bahagia.

4. Penghargaan, setelah manusia itu sudah dapat memenuhi kebutuhannya manusia juga ingin mendapatkan penghargaan, yang sudah ia lakukan selama itu sehingga ia ingin dihargai (diterima) oleh masyarakat dan lingkungannya. Seperti pujian dari teman-temannya atau lingkungannya berupa pujian, piagam, tanda jasa, hadiah dan lain sebagainya.

5. Aktualisasi diri, maksudnya kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya didalam masyarakat. Jadi bila ia sudah memperoleh semuanya ia akan terjun langsung kedalam masyarakat dan disini ia dapat diterima atau tidaknya dalam masyarakat, karena ia akan mengaktualisasi dirinya dengan melakukan apa yang diinginkan sesuai dengan bakat dan minatnya.

TEORI SIGMUND FREUD

Persepsi tentang sifat manusia

Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama dalam kehidupannya. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud tentang sifat manusia pada dasarnya adalah deterministik.

Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego.

Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan pleasure principle”. Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta, dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Seperti yang ditegaskan oleh A. Supratika, bahwa aktivitas Id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.

Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti “polisi lalulintas” yang selalu mengontrol jalannya id, super- ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai penengah antara instink dengan dunia di sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, seperti manusia lapar butuh makan. Jadi lapar adalah kerja Id dan yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta melaksanakan itu adalah kerja ego.

Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego. superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.