Kamis, 25 Februari 2010
PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Telaah Kurikulum
Disusun Oleh :
Chairunnisa (107013003259)
Halimatus Saadiah (107013001019)
Lutfi Sauqi (107013000334)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
BAB I
PEDAHULUAN
Buku teks pelajaran sudah menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang proses belajar. Buku pelajaran menurut ahli adalah media pembelajaran yang dominan peranannya di kelas. Oleh karena itu, pelajaran harus dirancang dengan baik dan benar dengan memperhatikan standar-standar tertentu. Standar buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan berkenaan dengan bahasa dan sastra Indonesia; yang berkenaan dengan penulis, pengembangan naskah (yang mencakup isi atau materi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika) dan pemanfaatannya di sekolah; serta disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Buku teks pembelajaran sekarang ini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap pelajar. Dalam buku teks pembelajarn terdapat pendekatan dan aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran. Berikut ini pendekatan buku teks yang ditetapkan oleh Pusat Perbukuan sejak tahun 2003, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Pedekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Pendekatan komunikatif)
Ancangan (Pendekatan) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah Pendekatan Komunikatif. Dalam ancangan pembelajaran komunikatif, pembelajaran bahasa bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan/makna untuk berbagai tujuan berbahasa. Artinya, tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan berbahasa siswa dalam hal membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud khas perilaku manusia yang bertumpu pada kebermaknaan. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa adalah bahwa kebermaknaan merupakan persyaratan mendasar dalam pengembangan dan penyajian materi.
A. Ciri Pembelajaran Komunikatif
a. Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menguasai bahasa dalam konteks komunikasi. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia mengarah pada kegiatan komunikasi nyata dan penugasan yang bermakna serta penggunaan bahasa yang bermakna bagi siswa.
b. Pembelajaran mencerminkan kebutuhan siswa, yakni keterampilan menggunakan bahasa secara bermakna, yang bersifat humanis, yakni menempatkan siswa pada posisi aktif.
c. Pengembangan kompetensi komunikatif mencakup kemampuan siswa untuk menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik bentuk yang eksplisit maupun implicit.
B. Prinsip Pengembangan Kemampuan Komunikasi dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia
a. Prinsip Kebermaknaan: disesuaikan dengan kebutuhan siswa, bertumpu pada pemenuhan dorongan bagi siswa untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasaan, perasaan, dan informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis.
b. Prinsip Keotentikan bahan dan materi pelatihan berbahasa: dipilih teks/wacana tulis/lisan yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk: mengembangkan kemahiran fungsi berbahasanya, menekankan fungsi komunikatif bahasa, memenuhi kebutuhan berbahasa siswa. Bahan berisi petunjuk/pelatihan/tugas yang memanfaatkan media cetak atau elektronik seoptimal mungkin; didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa; sedapat mungkin bersifat otentik; mengandung pemakaian unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional; serta mendukung terbentuknya performansi. Komunikatif siswa yang andal.
c. Prinsip Keterpaduan Materi
d. Prinsip Keberfungsian dalam pemilihan metode dan teknik pembelajaran
e. Prinsip Performansi Komunikatif, berupa kegiatan berbahasa, mengamati, berlatih, dan lain-lain.
f. Prinsip Kebertautan (kontekstual) berkaitan dengan pemanfaatan media dan sumber belajar.
g. Prinsip Penilaian yang menuntut sistem penilaian yang (a) mengukur kemahiran berbahasa secara menyeluruh dan terpadu, (b) mendorong siswa agar aktif berlatih berbahasa Indonesia secara tulis/lisan, baik produktif maupun reseptif, serta (c) mengarahkan kemampuan siswa dalam menghasilkan wacana lisan maupun tulisan.
2. Aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran
a. Penyajian Materi
Aspek ini merupakan aspek tersendiri yang harus diperhatikan dalam buku pelajaran. Berkenaan dengan penyajian.
• Tujuan pembelajaran
• Keteraturan urutan
• Kemenarikan minat dan perhatian siswa
• Kemudahan dipahami
• Keaktifan siswa
• Hubungan bahan
• Latihan dan soal
b. Bahasa dan keterbacaan
Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat, paragrap, dan wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi kelompok atau tingkat siswa. Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan, yakni:
Kemudahan membaca yakni berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran huruf, dan lebar spasi.
Kemenarikan yakni berhubungan dengan minat baca, kepadatan ide bacan, dan penilaian keindahan gaya tulisan.
Kesesuaian yakni berhubungan dengan kata dan kalimat, panjang pendek, frekuensi, bangun kalimat, dan susunan paragraf.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam buku teks Bahasa indonesia menggunakan pendekatan komunikatif yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain pendekatan komunikatif, dalam buku teks pembelajaran juga terdapat aspek yang harus dinilai yakni aspek penyajian materi dan aspek bahasa dan keterbacaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://pondokpbsid07.wordpress.com/rambu-rambu-pembuatan-buku-teks/
http://budimeeong.files.wordpress.com/2008/05/inisiasi_pembelajaran_bahasa_indonesia_sd_3.pdf
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=278
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Telaah Kurikulum
Disusun Oleh :
Chairunnisa (107013003259)
Halimatus Saadiah (107013001019)
Lutfi Sauqi (107013000334)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
BAB I
PEDAHULUAN
Buku teks pelajaran sudah menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang proses belajar. Buku pelajaran menurut ahli adalah media pembelajaran yang dominan peranannya di kelas. Oleh karena itu, pelajaran harus dirancang dengan baik dan benar dengan memperhatikan standar-standar tertentu. Standar buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan berkenaan dengan bahasa dan sastra Indonesia; yang berkenaan dengan penulis, pengembangan naskah (yang mencakup isi atau materi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika) dan pemanfaatannya di sekolah; serta disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Buku teks pembelajaran sekarang ini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap pelajar. Dalam buku teks pembelajarn terdapat pendekatan dan aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran. Berikut ini pendekatan buku teks yang ditetapkan oleh Pusat Perbukuan sejak tahun 2003, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Pedekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Pendekatan komunikatif)
Ancangan (Pendekatan) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah Pendekatan Komunikatif. Dalam ancangan pembelajaran komunikatif, pembelajaran bahasa bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan/makna untuk berbagai tujuan berbahasa. Artinya, tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan berbahasa siswa dalam hal membaca, mendengar, berbicara, dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud khas perilaku manusia yang bertumpu pada kebermaknaan. Implikasinya dalam pembelajaran bahasa adalah bahwa kebermaknaan merupakan persyaratan mendasar dalam pengembangan dan penyajian materi.
A. Ciri Pembelajaran Komunikatif
a. Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menguasai bahasa dalam konteks komunikasi. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa Indonesia mengarah pada kegiatan komunikasi nyata dan penugasan yang bermakna serta penggunaan bahasa yang bermakna bagi siswa.
b. Pembelajaran mencerminkan kebutuhan siswa, yakni keterampilan menggunakan bahasa secara bermakna, yang bersifat humanis, yakni menempatkan siswa pada posisi aktif.
c. Pengembangan kompetensi komunikatif mencakup kemampuan siswa untuk menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik bentuk yang eksplisit maupun implicit.
B. Prinsip Pengembangan Kemampuan Komunikasi dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia
a. Prinsip Kebermaknaan: disesuaikan dengan kebutuhan siswa, bertumpu pada pemenuhan dorongan bagi siswa untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasaan, perasaan, dan informasi kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis.
b. Prinsip Keotentikan bahan dan materi pelatihan berbahasa: dipilih teks/wacana tulis/lisan yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk: mengembangkan kemahiran fungsi berbahasanya, menekankan fungsi komunikatif bahasa, memenuhi kebutuhan berbahasa siswa. Bahan berisi petunjuk/pelatihan/tugas yang memanfaatkan media cetak atau elektronik seoptimal mungkin; didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa siswa; sedapat mungkin bersifat otentik; mengandung pemakaian unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional; serta mendukung terbentuknya performansi. Komunikatif siswa yang andal.
c. Prinsip Keterpaduan Materi
d. Prinsip Keberfungsian dalam pemilihan metode dan teknik pembelajaran
e. Prinsip Performansi Komunikatif, berupa kegiatan berbahasa, mengamati, berlatih, dan lain-lain.
f. Prinsip Kebertautan (kontekstual) berkaitan dengan pemanfaatan media dan sumber belajar.
g. Prinsip Penilaian yang menuntut sistem penilaian yang (a) mengukur kemahiran berbahasa secara menyeluruh dan terpadu, (b) mendorong siswa agar aktif berlatih berbahasa Indonesia secara tulis/lisan, baik produktif maupun reseptif, serta (c) mengarahkan kemampuan siswa dalam menghasilkan wacana lisan maupun tulisan.
2. Aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran
a. Penyajian Materi
Aspek ini merupakan aspek tersendiri yang harus diperhatikan dalam buku pelajaran. Berkenaan dengan penyajian.
• Tujuan pembelajaran
• Keteraturan urutan
• Kemenarikan minat dan perhatian siswa
• Kemudahan dipahami
• Keaktifan siswa
• Hubungan bahan
• Latihan dan soal
b. Bahasa dan keterbacaan
Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat, paragrap, dan wacana. Aspek keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi kelompok atau tingkat siswa. Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan, yakni:
Kemudahan membaca yakni berhubungan dengan bentuk tulisan atau tipografi, ukuran huruf, dan lebar spasi.
Kemenarikan yakni berhubungan dengan minat baca, kepadatan ide bacan, dan penilaian keindahan gaya tulisan.
Kesesuaian yakni berhubungan dengan kata dan kalimat, panjang pendek, frekuensi, bangun kalimat, dan susunan paragraf.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam buku teks Bahasa indonesia menggunakan pendekatan komunikatif yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain pendekatan komunikatif, dalam buku teks pembelajaran juga terdapat aspek yang harus dinilai yakni aspek penyajian materi dan aspek bahasa dan keterbacaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://pondokpbsid07.wordpress.com/rambu-rambu-pembuatan-buku-teks/
http://budimeeong.files.wordpress.com/2008/05/inisiasi_pembelajaran_bahasa_indonesia_sd_3.pdf
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=278
Langganan:
Postingan (Atom)